Suporter Timnas Indonesia melakukan aksi demonstrasi besar-besaran menuntut agar timnas keluar dari AFF setelah merasa dicurangi oleh keputusan wasit saat melawan Filipina. Dalam pertemuan mendesak yang diadakan oleh PSSI, keputusan untuk keluar dari AFF segera diambil, memicu kepanikan di kalangan pengurus AFF. Keputusan ini dianggap menjadi kerugian besar bagi AFF, yang kehilangan salah satu tim terkuat dan pasar potensial di Asia Tenggara.
AFC dan FIFA bersedia membantu administrasi kepindahan Timnas Indonesia ke EAFF, organisasi yang menaungi Jepang dan Korea Selatan. Presiden EAFF, Duza Ocai, menyambut baik kehadiran Indonesia dan menilai bahwa keluarnya Indonesia dari AFF adalah langkah yang tepat. Sementara itu, pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, mendapat kritik tajam setelah kegagalan di Piala AFF, dengan beberapa pihak meragukan kemampuannya untuk membawa Indonesia ke Piala Dunia 2026.
Di sisi lain, kabar gembira datang dari Eropa, di mana pemain keturunan Indonesia, Jay Idzes, diminati oleh klub Serie A, Bologna, berkat performanya yang mengesankan di Venezia. Kabar ini menambah optimisme bagi para penggemar yang berharap akan ada lebih banyak talenta muda yang berkontribusi untuk Timnas di masa depan.
Sementara itu, dua pemain keturunan Indonesia, Miliano Jonathans dan Ole Romeny, juga menunjukkan perkembangan signifikan dengan switch mereka ke klub-klub Eropa. Dukungan luar biasa dari lebih dari 3.000 suporter Garuda yang akan hadir di Sydney Soccer Stadium saat Indonesia melawan Australia di kualifikasi Piala Dunia 2026 juga memberikan harapan baru bagi tim.
Dengan berbagai dinamika yang terjadi, baik di dalam maupun luar lapangan, fokus Timnas Indonesia kini harus beralih kepada persiapan menuju kualifikasi Piala Dunia, meninggalkan kekecewaan di AFF dan mempersiapkan langkah yang lebih strategis untuk masa depan sepak bola Indonesia.