Vietnam mengalami krisis dukungan menjelang semifinal Piala AFF 2024, di mana mereka akan berhadapan dengan Singapura. Dengan kapasitas Stadion Jalan Besar yang hanya mampu menampung 6.000 penonton, penjualan tiket untuk pertandingan tersebut terbilang mengecewakan. Hanya 3.000 tiket yang dijual, dan dari jumlah itu, jatah untuk suporter Vietnam hanya 730 tiket. Situasi ini memunculkan keprihatinan, terutama bagi pelatih Vietnam, Kim Sang-sik, yang berharap anak asuhnya akan memberikan penampilan terbaik meskipun dalam kondisi kurang preferrred.
Tersingkirnya Timnas Indonesia dari Piala AFF 2024 ternyata tidak mengurangi perhatian suporter terhadap mereka. Bahkan, meski Indonesia tidak berpartisipasi dalam semifinal, akun resmi ASEAN masih mengangkat tema terkait Timnas Indonesia, termasuk sorotan terhadap dua pemain muda yang memiliki nama mirip legenda sepak bola dunia, Cristiano Ronaldo dan Rivaldo. Hal ini menunjukkan bahwa ketertarikan terhadap Indonesia masih tinggi, meskipun tim tidak lagi berada di kompetisi.
Sementara itu, para suporter dari negara tetangga, seperti Singapura dan Malaysia, menunjukkan sindiran terhadap Timnas Indonesia di media sosial. Mereka menilai Indonesia belum mampu meraih trofi Piala AFF dan Piala Asia, meskipun saat ini skuad Indonesia sedang berjuang di kualifikasi Piala Dunia 2026. Ketertarikan klub-klub Eropa terhadap pemain-pemain Indonesia, seperti J. Hillger dan Kevin Dix, semakin menambah ironi di tengah kritik tersebut.
Dengan semakin sedikitnya dukungan untuk Vietnam dan perhatian yang masih tertuju kepada Indonesia, Piala AFF kali ini tampaknya kehilangan daya tarik. Suporter Garuda, yang dikenal fanatik, mulai meragukan keuntungan kompetisi ini bagi mereka, serta berfokus pada ambisi yang lebih besar, yakni Olimpiade dan Piala Dunia. Dalam konteks ini, bisa dipastikan bahwa kehadiran Timnas Indonesia sangat berpengaruh terhadap semaraknya kompetisi sepak bola di ASEAN.