Timnas Malaysia baru saja mengalami kekecewaan besar setelah gagal melaju ke semifinal Piala AFF 2024. Dalam pertandingan terakhir fase grup melawan Singapura yang berlangsung di Stadion Bukit Jalil, Malaysia hanya mampu bermain imbang 0-0. Meskipun diunggulkan dan diperkuat sembilan pemain naturalisasi, harapan tim Harimau Malaya untuk melanjutkan kompetisi sirna dan mereka harus puas finis di peringkat ketiga grup A. Kekecewaan ini memicu reaksi keras dari para suporter yang meluapkan kemarahan mereka di media sosial, bahkan mengecam Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) atas hasil buruk ini.
Pelatih sementara Malaysia, Pomarti Vicente, merasa terkejut dengan keputusan FAM yang telah mengumumkan pelatih baru, Peter Clamovski, sebelum turnamen berakhir. Vicente mengungkapkan ketidakpahaman atas langkah tersebut, yang dinilai mengganggu fokus tim saat berusaha memberikan hasil terbaik di Piala AFF. “Saya merasa semua ini agak aneh. Kami harus tetap fokus pada latihan dan pertandingan,” ungkap Vicente.
Sementara itu, di sisi lain, Filipina meraih hasil imbang dramatis melawan Vietnam, yang memberikan harapan bagi mereka untuk bersaing di semifinal. Pelatih Filipina, Albert Kavelas, optimis timnya dapat menunjukkan performa baik melawan Indonesia dalam laga penentuan mendatang.
Di tengah sorotan ini, Malaysia tampaknya berusaha meniru strategi Indonesia dalam memburu pemain keturunan yang berkarir di liga-liga Eropa. Tunku Ismail Idris, pemangku Raja Johor, mengungkapkan rencana ambisius untuk mengidentifikasi pemain keturunan Malaysia di luar negeri dan bekerja sama dengan FIFA. Namun, langkah ini juga memicu beragam reaksi di kalangan suporter Indonesia, yang melihatnya sebagai bentuk penciplakan.
Dengan Piala AFF 2024 yang kian memanas, perhatian kini tertuju pada langkah selanjutnya dari tim-tim di kawasan Asia Tenggara, termasuk Malaysia yang berusaha bangkit dari keterpurukan ini.