Alex Pastoor, asisten pelatih timnas Indonesia, baru-baru ini berbagi pengalaman menariknya selama berada di Indonesia. Dalam sebuah wawancara di podcast Mat Open Far yang dipandu oleh Bruno Bobing, Pastoor mengungkapkan kekagumannya terhadap keindahan budaya dan suasana di Tanah Air, terutama saat mendengar kumandang azan untuk pertama kalinya.
Pastoor, yang tiba di Indonesia pada bulan lalu untuk mengamati pertandingan Liga 1, mengaku terpesona oleh suara azan yang ia dengar di waktu subuh. Ia mengira suara tersebut mirip dengan seseorang yang sedang bernyanyi, dan ini menunjukkan betapa dalamnya budaya dan tradisi di Indonesia, di mana mayoritas penduduknya adalah Muslim. Selain itu, ia juga mencatat keragaman kuliner Indonesia yang sangat menggugah selera, menggambarkan pengalaman makannya yang unik dengan berbagai rasa yang ditawarkan.
Kehadiran Pastoor di Indonesia juga bersamaan dengan meningkatnya perhatian terhadap pemain-pemain keturunan Indonesia di Eropa. Federasi Sepak Bola Belanda kini berusaha melindungi pemain-pemain muda keturunan Indonesia yang telah dipanggil ke skuad junior mereka. Sementara itu, Timnas Indonesia terus melakukan program naturalisasi, dengan nama-nama seperti Emil Audero, Din James, dan Joy Pelupesi yang berpotensi memperkuat skuad Garuda untuk kualifikasi Piala Dunia 2026.
Dalam konteks ini, Alex Pastoor juga membandingkan Indonesia dengan negara-negara lain, menekankan luasnya wilayah dan populasi Indonesia yang sangat besar. Ia menyebutkan bahwa Indonesia sebanding panjangnya dari Irlandia hingga Kazakhstan, menegaskan betapa kaya dan beragamnya negara kepulauan ini.
Pengalaman Pastoor selama di Indonesia tidak hanya memperkaya pemahamannya tentang budaya lokal tetapi juga menambah semangat timnas Indonesia dalam menghadapi tantangan di kancah internasional.