Singapura telah mengumumkan rencana untuk mengikuti langkah Indonesia dalam keluar dari AFF setelah kontroversi yang melibatkan kepemimpinan wasit di semifinal Piala AFF 2024. Drama ini terjadi dalam pertandingan leg pertama antara Singapura dan Vietnam yang berlangsung di Stadion Jalan Besar, di mana Singapura mengalami kekalahan 2-0 di kandang sendiri. Kekecewaan suporter Singapura semakin meningkat akibat keputusan wasit yang dianggap tidak adil.
Salah satu insiden yang menjadi sorotan adalah gol yang dianulir oleh VAR yang dicetak oleh Singapura di babak pertama, dengan alasan offside yang memicu perdebatan. Selain itu, Vietnam mendapatkan dua penalti, salah satunya dieksekusi dengan baik di babak kedua setelah insiden kontak minimal dengan bek Singapura. Gol kedua Vietnam juga dianggap kontroversial karena diduga terdapat pelanggaran yang tidak terlihat oleh wasit dalam prosesnya.
Pelatih Singapura, Sutomu Ogura, menyatakan dalam konferensi pers bahwa meskipun Vietnam mampu memanfaatkan kesalahan timnya, keputusan wasit sangat memengaruhi jalannya pertandingan. Suporter Singapura melampiaskan kekecewaan mereka di media sosial dan di luar stadion, dengan banyak yang menuding wasit berpihak kepada Vietnam dan merusak integritas pertandingan.
Federasi Sepak Bola Singapura dilaporkan tengah mengadakan pertemuan darurat untuk membahas langkah-langkah selanjutnya, termasuk opsi untuk keluar dari AFF jika tidak ada reformasi yang dilakukan. Ini mengikuti kekecewaan yang sama yang dialami oleh Indonesia, yang juga mengancam untuk keluar dari turnamen karena keputusan wasit yang merugikan mereka.
Krisis kepercayaan ini tidak hanya memengaruhi tim, tetapi juga berdampak pada minat penonton terhadap Piala AFF. Pertandingan semifinal antara Vietnam dan Singapura hanya dihadiri sekitar 30% dari kapasitas stadion, jauh di bawah rata-rata. Penurunan minat ini mengancam pendapatan AFF dan bisa berujung pada kesulitan finansial serius.
Sementara itu, Vietnam tetap fokus pada pertandingan berikutnya dan tidak ingin terlibat dalam kontroversi yang berkembang. Situasi ini menunjukkan bahwa Piala AFF 2024, seharusnya menjadi ajang bergengsi sepak bola Asia Tenggara, kini terancam reputasinya akibat isu wasit yang terus mencuat, dan masa depan turnamen ini semakin dipertanyakan tanpa adanya reformasi signifikan.