Patrick Kluivert, pelatih kepala Timnas Indonesia, menunjukkan ketegasan dalam memilih skuadnya menjelang pertandingan melawan Australia. Dalam persiapan yang minim, Kluivert mencoret tujuh pemain dari daftar, termasuk Ragnar Oratmangun dan Justin Hanedar yang harus menjalani sanksi akibat akumulasi kartu. Meskipun absen melawan Australia, keduanya tetap terbang ke Sydney untuk beradaptasi dengan pola latihan baru yang diterapkan Kluivert.

Menjelang laga yang akan digelar pada 20 Maret di Sydney Football Stadium, Kluivert dihadapkan pada tantangan besar. Timnya yang terdiri dari pemain lokal dan keturunan, terutama mereka yang berkarir di Eropa, harus bersiap menghadapi Australia, tim yang memiliki reputasi kuat di pentas dunia. Meskipun waktu persiapan terbatas, publik berharap skuad Garuda dapat memberikan penampilan terbaik.

Sandy Walsh, salah satu pemain keturunan yang berkarir di Eropa, menyatakan antusiasmenya untuk bergabung dengan tim. Ia mengaku tidak sabar untuk bekerja sama dengan staf pelatih baru dan optimis bahwa perubahan ini akan membawa dampak positif. Walsh, yang sudah mencatatkan 17 caps dan dua gol untuk Timnas, menyadari tingginya persaingan di kualifikasi Piala Dunia dan siap untuk memberikan yang terbaik.

Pertemuan antara Duta Besar Bahrain, Ahmed Abdullah Alhajari, dan PSSI juga menjadi sorotan. Alhajari mengungkapkan kekhawatirannya tentang keamanan para pemain Bahrain selama berada di Indonesia, mengingat insiden sebelumnya yang melibatkan suporter. Namun, Menpora Dito Ariotedjo menjamin keamanan penuh bagi pemain Bahrain.

Dengan segala persiapan dan tantangan yang ada, pertandingan melawan Australia akan menjadi ujian berat bagi Kluivert dan skuad Garuda. Harapan masyarakat tanah air kini terletak pada kemampuan tim untuk tampil maksimal dan meraih hasil positif di kualifikasi Piala Dunia 2026.