Timnas Indonesia sedang menarik perhatian dunia sepak bola, terutama setelah manuver PSSI yang agresif dalam merekrut pemain keturunan. Hal ini membuat rival-rival di kawasan ASEAN merasa iri, mengingat banyak pemain yang menjadi WNI memiliki kualitas mumpuni dan berasal dari Belanda, negara dengan sepak bola yang maju. Indonesia kini disebut sebagai tim “Belanda versi Asia”, dan ini menjadi sorotan ketika Indonesia akan menghadapi Australia dalam laga yang menjadi debut pelatih baru, Patrick Cord.
Media di China juga menyoroti perkembangan ini dengan skeptis. Mereka menilai penambahan pemain berkualitas dan perubahan signifikan dalam tim pelatih dapat menjadikan Indonesia sebagai ancaman serius bagi tim-tim besar Asia. Artikel dari media China, sohu, menyebutkan bahwa Indonesia tidak lagi dianggap remeh dan memiliki potensi besar setelah berhasil masuk ke babak 16 besar Piala Asia 2023.
Selain itu, Indonesia juga terus berambisi untuk lolos ke Piala Dunia, suatu pencapaian yang dulu sulit dicapai. PSSI telah melakukan naturalisasi secara masif untuk meningkatkan kualitas tim, sehingga kini Indonesia memiliki peluang yang sama dengan negara-negara kuat lainnya di Asia. Media China mengakui bahwa Indonesia, dengan pemain berkualitas dari Eropa, dapat menjadi kekuatan super di ASEAN, menggantikan posisi Thailand dan Vietnam.
Dalam konteks ini, penting untuk memahami bahwa pemain keturunan yang membela Indonesia tidak hanya memiliki darah Indonesia, tetapi juga kualitas yang bisa meningkatkan performa tim. PSSI berkomitmen untuk terus mengembangkan sepak bola Indonesia, dan dengan langkah-langkah yang diambil, diharapkan Indonesia akan semakin diperhitungkan di kancah internasional.
Dengan semua perkembangan ini, sepak bola Indonesia menunjukkan tanda-tanda kebangkitan yang signifikan. Fans diharapkan untuk mendukung tim dan fokus pada pengembangan kualitas liga serta pembinaan pemain lokal, agar sepak bola Indonesia dapat bersaing di level yang lebih tinggi.