Timnas Indonesia kembali menjadi sorotan setelah Sandy Walsh, bek andalan yang kini bermain untuk Yokohama F. Marinos, mencatatkan debut mengesankan di AFC Champions League 2024-2025. Dalam pertandingan melawan Sang Highport FC, Sandy dipercaya bermain sebagai bek tengah, meskipun biasanya berposisi sebagai bek kanan. Marinos berhasil meraih kemenangan 2-0, dan Sandy merasa bangga bisa berkontribusi dalam pertahanan yang solid tanpa kebobolan.

Sandy Walsh telah menjadi bagian penting dari Timnas Indonesia di sektor bek kanan, dengan total 17 penampilan dan dua gol. Pelatih Shin Tae-yong sering memanfaatkan fleksibilitasnya, memindahkannya ke posisi bek tengah ketika dibutuhkan, menunjukkan bahwa kehadirannya sangat berharga bagi skuat Garuda.

Di sisi lain, nasib kurang beruntung dialami oleh Timnas U-20 yang hanya mampu meraih satu poin dari tiga laga di Piala Asia. Mereka gagal memanfaatkan kesempatan untuk meraih kemenangan dalam pertandingan terakhir melawan Yaman, yang berakhir imbang tanpa gol. Statistik mencerminkan bahwa tim muda ini kesulitan, dengan kebobolan enam gol dan hanya mencetak satu gol, serta kurang dominan dalam penguasaan bola.

Sementara itu, PSSI menghadapi tantangan dalam merencanakan Liga 1 Putri. Janji untuk menggulirkan liga ini pada 2026 terpaksa mundur hingga 2027. Ketum PSSI, Erik Thohir, menyatakan bahwa persiapan yang matang diperlukan agar liga dapat menghasilkan pemain berkualitas. Liga 1 Putri telah vakum sejak 2019, meninggalkan banyak pemain putri tanpa kompetisi yang memadai.

Dalam upaya memperkuat lini tengah, PSSI juga menjajaki opsi naturalisasi pemain Eropa. Nama Jar World menjadi perbincangan hangat, di samping pemain lain seperti Michel Van Ruin, yang merupakan gelandang berkualitas dengan darah Indonesia. Kehadiran pemain-pemain ini diharapkan dapat meningkatkan performa Timnas Indonesia di kancah internasional, terutama menjelang pertandingan melawan Australia dan Bar.