Kekacauan di dunia sepak bola Asia semakin memanas setelah pemecatan mengejutkan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, oleh PSSI. Dalam sebuah keputusan yang dinilai tergesa-gesa, PSSI mengumumkan pemecatan Shin hanya dua bulan menjelang kualifikasi Piala Dunia melawan Australia dan Bahrain. FIFA, sebagai otoritas tertinggi sepak bola dunia, turut angkat bicara dan menyatakan keheranannya terhadap keputusan tersebut.
Ketua Umum PSSI, Erik Thohir, mengonfirmasi bahwa pemecatan Shin sudah direncanakan sebelumnya, namun sempat ditunda setelah hasil buruk melawan China. Selama lima tahun menjabat, Shin berhasil membawa Timnas Indonesia meraih berbagai pencapaian, termasuk peningkatan peringkat FIFA dan keberhasilan tim U-23 mencapai semifinal Piala Asia. Namun, keputusan untuk mengganti Shin dengan pelatih baru yang akan diumumkan pada 12 Januari 2025, menjadi kontroversial di kalangan publik.
Putra Shin, Shinjai Gained, juga menyatakan ketidakpuasannya terhadap PSSI. Ia menekankan bahwa ayahnya telah berjuang keras untuk Timnas Indonesia dan merasa keputusan tersebut sangat tidak adil. Shinjai menegaskan bahwa Shin telah memberikan segalanya untuk meningkatkan posisi Indonesia di dunia sepak bola.
Patrick Kluivert, mantan bintang Timnas Belanda, kini menjadi kandidat kuat pengganti Shin. Namun, reaksi negatif muncul dari netizen Indonesia yang meragukan kemampuannya, terutama setelah media dari Curacao mengungkapkan bahwa Kluivert kurang berhasil dalam aspek taktik saat melatih tim nasional mereka.
Dengan situasi yang semakin memanas, banyak yang menantikan langkah PSSI selanjutnya dan bagaimana Timnas Indonesia akan bersiap menghadapi tantangan kualifikasi Piala Dunia mendatang. Publik sepak bola Indonesia kini menunggu untuk melihat bagaimana PSSI dapat melangkah lebih jauh tanpa kehadiran Shin Tae-yong, yang telah memberikan kontribusi signifikan selama ini.