Dunia sepak bola Indonesia kembali dihebohkan dengan dugaan penyewaan buzzer untuk menjatuhkan pelatih timnas, Shin Tae-yong (STY). Keberadaan buzzer, yang dikenal sebagai individu atau kelompok yang berfungsi mempengaruhi opini publik, semakin mengemuka di media sosial. Dugaan ini muncul ketika sejumlah postingan negatif tentang STY mulai viral, menyudutkan kemampuannya sebagai pelatih.
Buzzer ini disebut-sebut berperan penting dalam menggiring opini publik melalui narasi yang merugikan STY, dengan argumen bahwa keberhasilan timnas Indonesia hanya bergantung pada pemain keturunan. Setiap kali timnas kalah, tagar #STYOut langsung menjadi trending di platform X, menciptakan kesan bahwa ada gelombang penolakan terhadap pelatih asal Korea Selatan tersebut.
Dari analisis yang dilakukan, terlihat bahwa komentar-komentar menyerang STY tidak mencerminkan opini penggemar bola yang sesungguhnya. Banyak dari komentar tersebut tampak terstruktur dan diarahkan untuk merusak reputasinya. Meskipun identitas pelaku buzzer belum diketahui, banyak kalangan menduga tindakan ini merupakan upaya dari pihak-pihak tertentu yang merasa posisinya terganggu oleh keberadaan STY.
STY sendiri saat ini memiliki kontrak dengan timnas hingga 2027, dan telah membawa banyak prestasi bagi tim, seperti lolos ke babak 16 besar Piala Asia dan semifinal Piala Asia U23. Prestasi-prestasi ini menunjukkan adanya kemajuan yang signifikan, yang tidak sepatutnya dipandang sebelah mata hanya karena satu kegagalan di turnamen tertentu.
Penting bagi para pendukung timnas untuk tetap kritis dan tidak mudah terpengaruh oleh narasi yang dibangun oleh buzzer. Stabilitas kepelatihan dan dukungan terhadap STY menjadi kunci untuk menjaga momentum positif yang sedang dibangun oleh timnas Indonesia, terutama menjelang kualifikasi Piala Dunia mendatang.